Bagaimana kalau Amerika dan Tiongkok Resesi bersamaan di tahun 2023 yang keduanya diawali dengan runtuhnya harga rumah, jumlah stok Perumahan, apartemen dan Kondominium tempat tinggal yang berlebihan tidak ada pembeli menyebabkan mati bunga bank tidak mengalir lancar, suku bunga pinjaman pembelian rumah meningkat tajam, menyebabkan daya beli turun, pembeli rumah baru tidak ada, yang membayar cicilan tidak kuat lagi menanggung naiknya harga cicilan dan pokok serta bank pendana bangkrut.
Semua ini sudah terjadi, persis seperti di tahun 2008 di Amerika, namun kali ini terjadi di dua negara besar yaitu Tiongkok dan Amerika terkena imbasnya. Mereka sedang bermasalah terkena masalah properti dan keuangan yang parah. Penting bagi kita untuk menyadari apa yang akan terjadi pada dunia di tahun 2023 di mana hal ini bukan ramalan Namun kita hanya membaca data, melihat fakta.
Juga kita mengingatkan Sisi positifnya bahwa banyak Billioner lahir di era kegelapan ekonomi, jauh lebih cepat Billionaire baru lahir di masa krisis daripada Billionaire tercipta di masa ekonomi normal. Ini catatan penting, untuk Newmind menjadi para billioner yang baru. Demikian juga banyak negara menjadi besar karena menyalip di tikungan ketika negara lain roboh karena inflasi, karena Resesi, atau karena perang.
Di tahun 98 sampai tahun 2000 muncul banyak Billioner baru di Indonesia dan juga di dunia juga di tahun 2008 dalam krisis Subprime Mortgage tersebut, dan di krisis 2003-2004 dunia ini harusnya membuat Indonesia menjadi negara besar dan anda sahabat Newmind jadi Billioner semua. Sekarang kita bahas Lebih detail dan kita bukakan solusi untuk Newmind ambil kesempatan. Ada tiga hal yang parah yang akan terjadi di tahun 2023 yang kalau kita tidak antisipasi, jangankan warganya menderita, sebuah negara bisa jadi negara gagal dan ambyar pemerintahannya kalau tidak bisa baca dan tidak bisa melakukan antisipasi.
Hal pertama yang parah adalah efek dari peristiwa di tahun 2020 Di mana 4 negara besar melakukan printing money untuk memberi stimulus kepada negaranya total 4 negara tersebut mencetak uang, mata uang masing-masing yang kalau di dolarkan nilainya sejumlah 35 triliun dolar. Ini sebuah tindakan gila, karena cetak uang untuk create demand itu salah besar. Mereka adalah negara Tiongkok 8 Triliun dolar, Amerika 20 triliun, Jepang 4 triliun, dan Inggris 3 triliun.
Inilah yang menyebabkan inflasi besar di Inggris pada saat ini, inflasi besar di Amerika dan Tiongkok, hanya Jepang yang tidak terlalu besar inflasinya saat ini tapi tidak tahu kalau tahun depan. Tetap tingginya harga minyak, crude oil dan BBM dunia, karena OPEC+ yang berpihak pada Rusia, ini akan kita Jelaskan di tempat yang lain segera.
Semuanya mengakibatkan daya beli turun, harga-harga tinggi, produksi turun, dunia masuk ke vicious circle. Oke sebentar kita Terangkan apa itu vicious circle? Vicious circle adalah sebuah kegiatan ekonomi yang memburuk yang menular membuat keburukan lainnya, keburukan beruntun. Keburukan yang menarik ekonomi ke arah bawah. Seperti halnya sebuah kapal tenggelam, maka akan ada pusaran air ketika kapal itu tenggelam yang menarik semua ke bawah laut tenggelam bersama.
Karena itu salah satu SOP pada saat kapal di laut tenggelam atau akan tenggelam adalah secepat-cepatnya menjauh dari kapal tersebut karena pusaran air akan menarik ke bawah dengan cepat semuanya. Begitu juga bisnis, begitu juga ekonomi, saat ini dunia masuk ke Vicious circle, pusaran yang menarik ke bawah. Seperti virus Wuhan di Tiongkok, kemudian menular ke Eropa, kemudian, menularkan Amerika dan Akhirnya sampai juga ke Indonesia dan dalam masalah inflasi di awal Tahun 2022 ini, pertama yang kena adalah negara-negara Afrika, kemudian negara-negara Amerika Latin, sekarang negara-negara Eropa barat, kemudian Amerika, Kata siapa tidak akan ke Indonesia.
Jangan sampai kayak waktu covid pejabatnya dengan sombong mengatakan tidak mungkin covid ke Indonesia karena Kuat, Kita orang Indonesia karena pada makan nasi kucing. Ada lagi yang mengatakan, perdana menteri Indonesia kalau nggak salah yang mengatakan nggak mungkin masuk ke Indonesia karena pas musim panas virusnya mati. Ternyata... masuk juga. Demikian juga inflasi tinggi yang telah terjadi di Indonesia namun berita media massa ditutupi tidak boleh menyiarkan seperti ini. Siapa yang berani garansi inflasi tinggi, daya beli turun kemudian tidak terjadi Resesi di Indonesia? Ada sih pengumuman pejabat tinggi yang mengatakan pendapatan pajak Indonesia selalu naik, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik 5%, kemudian inflasi hanya 4% semua terkendali di Indonesia.
Indonesia akan Survive di tahun 2023, tidak terkena dampak inflasi dunia, tidak turun daya belinya tidak ada Resesi walau seluruh dunia gelap, benar begitu? Atau janji kampanye? sepertinya ini hanya perkataan janji kampanye deh sungguh, kenyataan hidup itu tidak semanis janji kampanye. Ini Realita ekonomi dunia, pasti kena imbasnya Resesi Dunia ke Indonesia cepat atau lambat dan bagaimana Indonesia mengantisipasinya? Yang ketiga yang terakhir adalah, Tiongkok pasti kena pukulan parah, semodel subprime mortgage di tahun 2008 di Amerika, mirip dan pasti terjadi. Bank kering duitnya, properti over supply dan tidak ada pembeli.
Bayangkan dari GDP nasional Tiongkok properti itu memberi kontribusi 27%, ini gila sekali nilainya, hampir 4 triliun dolar per tahun nilainya. Dunia properti Tiongkok yang 4 triliun dolar itu sama dengan 20 kali APBN Indonesia, di mana Evergreen saja sudah menyebabkan masalah senilai 400 billion dolar di Tiongkok dan Bank yang memiliki kredit macet hampir satu triliun Dolar dalam kurun waktu 2 tahun ini. Tiongkok kena lampu merah finansial sebentar lagi, dan solusinya bagi Tiongkok adalah? bisa-bisa Serang Taiwan sekalian. Amerika juga sama, terulang lagi masalah di mana pertumbuhan perumahan sudah di atas 20%.
Kebutuhan perumahan di Amerika dan karena strong dollar, suku bunga antar bank naik, kredit naik, morgage loan naik, rakyat enggak bisa nyicil karena naiknya suku bunga pinjaman dan 25% yang karena itu rumah di Amerika sekarang ada gejala akan macet, 10% sudah macet Jadi bisa 35% macetnya, dan ini bisa membuat Subprime terjadi lagi seperti tahun 2008 kedua kalinya di Amerika. Jadi disimpulkan tiga masalah besar dunia yaitu uang beredar hasil printing money untuk penanganan covid membuat inflasi, tingginya harga BBM dunia membuat strategi menaikkan suku bunga bank tidak berhasil malah menurunkan daya beli, hancurnya dunia properti akan menghancurkan sistem keuangan 2 negara Tiongkok dan Amerika.
Apa yang Indonesia harus lakukan untuk menjadi negara yang mengambil peluang atas lemahnya dua negara besar tersebut? Kita harus break pattern, Indonesia harus segera keluar dari pusaran arus menarik ke bawah. Indonesia harus menjadi negara besar yang menyusul di tikungan ini untuk menjadi negara besar. Wahai pejabat, mana solusinya?
Source:
https://www.youtube.com/c/BossmanMardigu